Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

When I Miss You

Sabtu, 02 Desember 2015 19.30 Famy, gadis cantik 20 tahun itu terlihat memasuki salah satu kedai kopi paling laris di Bandung yang menjadi saksi cintanya. Saksi susah senangnya, saksi saat cintanya dimulai dan saksi pula saat cintanya berakhir kandas dengan begitu menyedihkan dua tahun yang lalu. Pahitnya kenangan berkombinasi dengan manisnya secangkir capucino selalu menjadi teman setianya mengenang cinta yang tak mungkin dapat ia harapkan lagi. Dua tahun ternyata bukan waktu yang cukup untuk dapat membuat Famy melupakan cinta pertamanya yang bahkan telah hampir terikat sebuah tali pertunangan. Kisah cinta yang telah berjalan tiga tahun lamanya harus berakhir dengan sangat menyedihkan. Oh tidak, lebih tepatnya Famy sendiri yang merasakan kesedihan itu. Nanti pasti kau sesali keputusan dirimu meninggalkan aku Lagu Fredy yang berjudul Nanti mengalun seakan menyambut kedatangan Famy di kedai kopi tersebut. Lagu yang sekali lagi mengikatnya untuk tetap mengenang kebersama

Menunggumu

Sudah sejak satu jam yang lalu aku menunggunya di sini, di stasiun kota Jember ditemani langit senja yang kian turun ke kaki bumi. Aku masih tetap menunggunya, di sini. Di kursi yang sama saat aku melepas kepergiannya empat tahun lalu, di kursi yang sama saat dia mengucap janji bahwa dia akan kembali tahun ini, dan sekarang di sinilah aku, duduk termangu menunggunya. Sebenarnya ini sudah sebulan lewat dari yang dia janjikan, dan aku telah sebulan penuh setiap sore mengunjungi stasiun kereta api ini. Mungkin sudah bosan juga mereka yang melihatku sebulan penuh ini menjadi pengunjung tetap stasiun, tapi persetan dengan kebosanan mereka aku tak akan pernah bosan menunggunya di sini. Meski yang ditunggu tak kunjung datang, meski senyum kupaksa keluar demi menghibur diri. Dalam hati ingin rasanya menertawakan diri sendiri, menertawakan perasaanku sendiri, menertawakan apa yang telah kulakukan. Hari telah benar-benar gelap, entah sudah berapa jam yang kulewati di sini. Saat sua

Cinta dan Luka

Cinta dan Luka... Kadang aku bertanya-tanya mengapa dua kata ini terasa sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Banyak yang mengatakan hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga, sedangkan di sisi lain cinta terlalu sering menimbulkan luka. Lalu spesifikasi taman tak berbunga seperti apa yang dimaksud dalam ungkapan tersebut? 'Jika kau memutuskan tuk jatuh cinta, maka bersiaplah dengan konsekuensi luka' Sering juga kudengar ungkapan semacam ini, dan realitanya masih banyak orang di sekitarku memilih tuk tetap jatuh cinta, termasuk juga -aku- salah satunya. Lalu diam-diam aku mulai merasa bahwa ungkapan itu juga ada benarnya. Memang saat kita memilih tuk jatuh cinta, berarti kita telah menjatuhkan sebuah pilihan di mana pada pilihan itu selalu ada konsekuensi yang harus kita hadapi, yaitu luka. Ini seperti sesuatu yang saling berhubungan dan terus berhubungan. 'Cinta malah menjadi jalan termulus menuju nafsu kemaksiatan' Lalu secara tiba-tiba aku terhenyak pada
06 November 2015 Sore ini jutaan air berjatuhan membasahi bumi mengawali musim penghujan yang telah sampai pada musimnya. Aku sangat bahagia dapat kembali merasakan suasana yang telah kunantikan enam bulan terakhir ini. Sore ini bersama seorang teman, aku menikmati guyuran hujan di bawah langit kota jember. Kami tertawa bersama hujan, berlarian bersama hujan, menari bersama hujan, melompat bersama hujan, kami juga bernyanyi bersama hujan. Kurasa dengan begitu hujan akan sangat bahagia disambut oleh dua anak manusia pengagumnya. Sesekali kurentangkan tanganku, kutengadahkan wajahku ke atas langit, kupejamkan mataku menikmati setiap butir air hujan yang jatuh mengenai tubuh kecilku. Aku sedang menyampaikan pesan bahwa aku bahagia pesan rinduku tlah terjawab karna kini aku tlah bertemu dengannya-hujan- Satu hal lagi yang membuatku begitu bahagia atas datangnya musim penghujan, bahwa aku tak kan kesepian lagi. Bahwa akan ada teman baru yang akan mengusir kesepianku. Bahwa aku akan puny

Shit

Gelap,.. yang kulihat hanya gelap saat aku mencoba mencerna cintamu Oh, tidak. Aku tak dapat melihat apapun saat gelap dan sama, aku tak dapat melihat apapun tentang cintamu semuanya hanya membuatku lelah aku lelah memaknai aku lelah jadi perasa namun percayalah, untuk menuntut pun aku tak punya hak aku hanya punya cinta cinta yang tak pernah akan sempurna karna cintaku tlah kuduakan...